Did You Know?
Terima kasih Pengunjungku :
Custom Search
Saturday, September 13, 2008
Jambu Mete Pengganti Ragi yang Mengubah Glukosa Menjadi Etanol
Posted by Emilia SP at Saturday, September 13, 2008 Dari hasil penelitian Dr Enny Ratnaningsih, periset Departemen Kimia Institut Teknologi Bandung, Doktor Kimia alumnus Monash University meneliti dan menemukan buah Jambu Mete atau jambu monyet (Anacardium occidentale) menghasilkan Ragi Saccharomyces telluris yang di temukan dalam endapan air jambu mete.
Ragi itu dapat di gunakan utuk membuat bioetanol asal singkong. Dalam percobaan skala laboratorium, Enny menambahkan 2% ragi serta memperoleh 2,04% bioetanol asal singkong. Ketika ia memberikan 11% ragi pada molase, hasilnya 3,43% etanol. Ragi temuan Enny itu mampu menggantikan Saccharomyces cerevisiae yang selama ini dimanfaatkan produsen bioetanol sebagai pemecah pati.
S. cerevisiae masih impor. Harga di pasaran Rp75.000 per kg. Harga itu terbilang tinggi untuk produksi bioetanol skala rumahan. Oleh sebab itu substitusi dari bahan alam yang murah mutlak diperlukan, kata dosen Institut Teknologi Bandung itu. Selain menemukan pengganti ragi S. cerevisiae, Enny juga mengembangkan substitusi enzim alfa amilase. Dalam proses produksi bioetanol, enzim itu berperan sebagai pemecah pati menjadi glukosa.
Pengganti enzim itu adalah biji jagung manis yang direndam 8 jam sehingga berkecambah. Biji jagung itu kemudian diblender mirip bubur. Menurut Enny aktivitas enzim biji jagung mencapai 8,805 mg/menit. Artinya, aktivitas amilase untuk menghidrolisis pati 8,8 mg per menit untuk setiap 1 g jagung. Menurut Dr Arif Yudiarto peneliti bioetanol dari Balai Besar Teknologi Pati, dengan penemuan itu produsen mempunyai pilihan baru bila ingin memproduksi bioetanol. sumber :(Vina Fitriani), Trubus
S. cerevisiae masih impor. Harga di pasaran Rp75.000 per kg. Harga itu terbilang tinggi untuk produksi bioetanol skala rumahan. Oleh sebab itu substitusi dari bahan alam yang murah mutlak diperlukan, kata dosen Institut Teknologi Bandung itu. Selain menemukan pengganti ragi S. cerevisiae, Enny juga mengembangkan substitusi enzim alfa amilase. Dalam proses produksi bioetanol, enzim itu berperan sebagai pemecah pati menjadi glukosa.
Pengganti enzim itu adalah biji jagung manis yang direndam 8 jam sehingga berkecambah. Biji jagung itu kemudian diblender mirip bubur. Menurut Enny aktivitas enzim biji jagung mencapai 8,805 mg/menit. Artinya, aktivitas amilase untuk menghidrolisis pati 8,8 mg per menit untuk setiap 1 g jagung. Menurut Dr Arif Yudiarto peneliti bioetanol dari Balai Besar Teknologi Pati, dengan penemuan itu produsen mempunyai pilihan baru bila ingin memproduksi bioetanol. sumber :(Vina Fitriani), Trubus
Labels: bioethanol, IPA, Sains
9 Comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
btw anak kimia ya??
ibu guru saya mau bertanya, untuk membuat etanol, saya bisa dapatkan raginya dimana yah, soalnya di pasaran hanya ada dua jenis ragi, ragi kering sama ragi padat, lebih baik menggunakan ragi yang mana bu, terimakasih