CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Did You Know?

Visit Yogyakarta / Jogja

Terima kasih Pengunjungku :

Custom Search

Saturday, September 27, 2014

JAKARTA - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menemukan inovasi produk makanan modern siap saji bernama Mo Mie.

Makanan ini juga dimaksudkan dalam rangka diversifikasi pangan. Apa itu Mo Mie? Mo Mie merupakan mi instan yang berbahan baku tepung singkong termodifikasi atau Modified Cassava Flour (MOCAF) dan tepung tempe.

Pemilihan singkong sebagai bahan baku pembuatan Mo Mie ini cukup beralasan. Mengingat singkong adalah salah satu tanaman pangan yang cukup potensial di Indonesia sebagai sumber karbohidrat, yang produksinya belum optimal karena masih dinilai kurang ekonomis.


Sementara, penambahan tepung tempe sebagai bahan pangan sumber protein, karena kandungan protein pada mie yang dinilai cukup rendah.

Karena itu, Mo Mie memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan mi instan yang lain, yakni karena kandungan protein yang tinggi dan aman dikonsumsi.

Ada tiga jenis produk Mo Mie yang ditawarkan yakni Mo Mie kering, Mo Mie Spagetti, dan Mo Mie Sozzilatos.

Sebagaimana diketahui, mi instan yang umum dikonsumsi masyarakat biasanya berbahan baku tepung terigu. Penggunaan tepung terigu di Indonesia cukup tinggi dalam pembuatan mi instan. Hal ini dibuktikan bahwa Indonesia sebagai negara kedua konsumsi mi instan bebasis terigu per tahun terbesar didunia. Padahal tepung terigu di Indonesia diperoleh dengan mengimpor dari luar negeri.

“Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu produk pangan baru berbasis singkong untuk meningkatkan nilai ekonomis singkong sebagai salah salah satu alternatif pengganti terigu dan upaya diversivikasi pangan,” terang Laeli Nur Hasanah, mahasiswa Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB, yang melakukan penelitian Mo Mie ini, di Jakarta, Kamis (20/10/2011).

Laeli bersama empat rekannya menuturkan, bahwa suatu produk makanan harus memperhatikan aspek keamanan pangan. Salah satunya adalah penggunaan bahan pengawet makanan yang harus sesuai dengan standar yang dianjurkan pemerintah. Karenanya, mi instan hasil penelitian mereka terbebas dari bahan pengawet yang berbahaya karena dalam proses pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.

“Melihat dari aspek kandungan gizi dan keamanannya, mi instan ini sangat menunjang kebutuhan pangan masyarakat dunia,” kata Megawati Simanjuntak, Dosen Pembimbing penelitian ini.

Lebih lanjut Laeli menjelaskan, MOCAF merupakan produk turunan dari singkong dengan prinsip modifikasi singkong secara fermentasi. MOCAF menyumbang sedikit protein sehingga diperlukan bahan sumber protein untuk meningkatkan kandungan protein pada mi.

Salah satu sumber protein yang baik dan cukup potensial di Indonesia adalah tempe, karena tempe mampu bersaing dengan protein hewani dalam segi kualitas, kuantitas dan harga. Selain itu, tempe kaya akan asam amino lisin. Oleh karena itu, penambahan tepung tempe sebagai sumber protein diharapkan dapat memperbaiki nilai gizi mie campuran MOCAF-terigu.(rhs)

Sumber : Okezone , lppm.ipb.ac.id
Foto : Mo Mie Dok IPB

3 Comments:

  1. Dwi Isnein said...
    Wow..prestasi yang patut dibanggakan
    tapi blum ada ya berita TV nya, sengaja ya Bu/Pak?
    Lowongan Kerja 2013
    Unknown said...
    Admin said...

Post a Comment



My Video Channel:

Watch videos at Vodpod and more of my videos

KOMPAS.com - Sains

Info Pendidikan

About Singkong Indonesia (MSI)